Karl May Wiki
Mendaftar
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Category: Orient Zyklus]]
+
<noinclude>[[Category: Orient Zyklus]]
  +
Bahasa: &bull; [[Durchs Wilde Kurdistan|Indonesia]] &bull; [[Durchs Wilde Kurdistan (en)|English]]
{{Orientzyklus}}Kisah ini merupakan bagian dari cerita bersambung ''Giölgeda Padischahnün'' (Di Bawah Bayang-Bayang Padishah) di majalah Deutcher Hausschatz pada 1881 hingga 1888. Diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Durchs Wilde Kurdistan (Menjelajah Kurdistan Liar/Di Kurdistan) pada 1892 sebagai bagian dari serial ''[[Orient Zyklus]]''.
+
{{Orientzyklus}}</noinclude>Kisah ini merupakan bagian dari cerita bersambung ''Giölgeda Padischahnün'' (Di Bawah Bayang-Bayang Padishah) di majalah Deutcher Hausschatz pada 1881 hingga 1888. Diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul '''Durchs Wilde Kurdistan''' (Menjelajah Kurdistan Liar/Di Kurdistan) pada 1892 sebagai bagian dari serial ''[[Orient Zyklus]]''.
   
==Alur Kisah==
+
<noinclude>==Alur Kisah==
 
{{Isi Cerita}}
 
{{Isi Cerita}}
===Penyembah Setan===
+
===Penyembah Setan===</noinclude>
Kisah dimulai dari pertengahan kisah ''Penyembah Setan'' yaitu sebelum pasukan [[Mutessarif Mossul]] mulai menyerang kaum [[Jesidi]] (Baca: bagian akhir artikel [[Durch die Wüste]]. Dengan akalnya yang cerdik, [[Kara Ben Nemsi]] berhasil menawan pasukan meriam sang Mutessarif dan pada akhirnya berhasil menguasai seluruh pasukan penyerang dan memaksakan perundingan atara sang Mutessarif dengan pemimpin kaum Jesidi.
+
Kisah dimulai dari pertengahan kisah ''Penyembah Setan'' yaitu sebelum pasukan [[Mutessarif Mossul]] mulai menyerang kaum [[Jesidi]] (baca: bagian akhir artikel [[Durch die Wüste]]. Dengan akalnya yang cerdik, [[Kara Ben Nemsi]] berhasil menawan pasukan meriam sang Mutessarif dan pada akhirnya berhasil menguasai seluruh pasukan penyerang dan memaksakan perundingan atara sang Mutessarif dengan pemimpin kaum Jesidi.
   
Ada satu cerita menarik dalam kisah ''Penyembah Setan'', yaitu ketika [[Pir Kamek]], orang suci kaum Jesidi, berhadapan dengan orang yang telah membunuh anak istrinya, yaitu [[Miralai Omar Amed]], pemimpin pasukan penyerang. Orang itu suci membawa musuhnya masuk ke dalam api dan terbakar bersama-sama.
+
Ada satu cerita menarik dalam kisah ''Penyembah Setan'', yaitu ketika [[Pir Kamek]], orang suci kaum Jesidi, berhadapan dengan orang yang telah membunuh anak istrinya, yaitu [[Miralai Omar Amed]], pemimpin pasukan penyerang. Orang itu suci membawa musuhnya masuk ke dalam api<includeonly>... ['''[[Durchs Wilde Kurdistan|Selengkapnya]]''']</includeonly><noinclude> dan terbakar bersama-sama.
   
 
===Pembebasan Amad El Ghandur===
 
===Pembebasan Amad El Ghandur===
Setelah berhasil mengatasi penyerbuan terhadap kaum Jesidi, Kara Ben Nemsi dan rombongannya pun berangkat ke Amadijah dan kisah pun berlanjut dengan cerita tentang pembebasan [[Amad El Ghandur]], putra [[Sheik Mohammed Emin]]. Namun sebelum itu, ada kisah singkat di suatu desa yang bernama Spandareh. Karena suatu sebab, kepala desa Spandareh menghadiahkan seekor anjing yang bernama [[Dojan]] kepada Kara Ben Nemsi. Setelah itu mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Sang kepala desa menitipkan sesuatu kepada Kara Ben Nemsi untuk diberikan kepada [[Bey Gumri]], menantunya, yang menajdi tokoh dalam bagian ketiga kisah ini.
+
Setelah berhasil mengatasi penyerbuan terhadap kaum Jesidi, Kara Ben Nemsi dan rombongannya pun berangkat ke Amadijah dan kisah pun berlanjut dengan cerita tentang pembebasan [[Amad El Ghandur]], putra [[Sheik Mohammed Emin]]. Namun sebelum itu, ada kisah singkat di suatu desa yang bernama Spandareh. Karena suatu sebab, kepala desa Spandareh menghadiahkan seekor anjing yang bernama [[Dojan]] kepada Kara Ben Nemsi. Setelah itu mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Sang kepala desa menitipkan sesuatu kepada Kara Ben Nemsi untuk diberikan kepada [[Bey Gumri]], menantunya, yang menjadi tokoh dalam bagian ketiga kisah ini.
   
 
Di Amadijah, pembebasan Amad El Ghandur menjadi rumit ketika diketahui bahwa letak penjaranya tepat di belakang rumah sang komandan pasukan merangkap kepala penjara yang bernama [[Selim Agha]], ditambah lagi karena [[Sheik Mohammed Emin]] tak boleh dikenal, kedatangan [[Makrej]] yang sebelumnya menyertai penyerangan kaum jesidi, serta tingkah pengurus rumah Selim Agha yang bernama [[Mersinah]].
 
Di Amadijah, pembebasan Amad El Ghandur menjadi rumit ketika diketahui bahwa letak penjaranya tepat di belakang rumah sang komandan pasukan merangkap kepala penjara yang bernama [[Selim Agha]], ditambah lagi karena [[Sheik Mohammed Emin]] tak boleh dikenal, kedatangan [[Makrej]] yang sebelumnya menyertai penyerangan kaum jesidi, serta tingkah pengurus rumah Selim Agha yang bernama [[Mersinah]].
   
Dengan mendekati sang [[Mutesselim Amadijah]], Selim Agha, dan Mersinah, yang semuanya gemar meminta ''[[baksheesh]]'' atau uang sogokan, dan dengan mengeluarkan cukup banyak uang ([[Sir David Lindsay]] memaksa untuk membayarnya), serta dengan akal Kara Ben Nemsi yang cerdik, mereka akhirnya berhasil membebaskan Amad El Ghandur dari penjara tanpa diketahui siapa pelakunya.
+
Dengan mendekati sang [[Mutesselim Amadijah]], Selim Agha, dan Mersinah, yang semuanya gemar meminta ''[[bakhsheesh]]'' atau uang sogokan, dan dengan mengeluarkan cukup banyak uang ([[Sir David Lindsay]] memaksa untuk membayarnya), serta dengan akal Kara Ben Nemsi yang cerdik, mereka akhirnya berhasil membebaskan Amad El Ghandur dari penjara tanpa diketahui siapa pelakunya.
   
 
Ada satu kisah sampingan dalam kisah ini, yaitu ketika Kara Ben Nemsi menyembuhkan seorang anak perempuan, cicit seorang nenek yang bernama [[Marah Dumireh]], yang menjadi tokoh utama bagian ketiga kisah ini.
 
Ada satu kisah sampingan dalam kisah ini, yaitu ketika Kara Ben Nemsi menyembuhkan seorang anak perempuan, cicit seorang nenek yang bernama [[Marah Dumireh]], yang menjadi tokoh utama bagian ketiga kisah ini.
Baris 21: Baris 22:
 
Bagian ketiga kisah ini berawal dari tertangkapnya rombongan Kara Ben Nemsi oleh sekelompok orang Kurdi dan akhirnya Kara Ben Nemsi terlibat dalam suatu [[dendam berdarah]]. Untunglah masalah ini bisa diselesaikan oleh Bey Gumri. Namun masalah lain menghadang, mereka terperangkap di tengah-tengah pertikaian antara kaum Kristen Nestorah dan orang-orang Kurdi Muslim.
 
Bagian ketiga kisah ini berawal dari tertangkapnya rombongan Kara Ben Nemsi oleh sekelompok orang Kurdi dan akhirnya Kara Ben Nemsi terlibat dalam suatu [[dendam berdarah]]. Untunglah masalah ini bisa diselesaikan oleh Bey Gumri. Namun masalah lain menghadang, mereka terperangkap di tengah-tengah pertikaian antara kaum Kristen Nestorah dan orang-orang Kurdi Muslim.
   
Di tengah-tengah kekacauan, Kara Ben Nemsi beberapa kali mendengar nama Marah Durimeh disebut sebut. Kara Ben Nemsi pun teringat akan [[Ruh 'i kulyan]] (Roh Gua), yang diberitahukan Marah Durimeh ketika Kara Ben Nemsi berhasil menyelamatkan cicitnya dari kematian. Menurut Marah Durimeh, roh ini bisa menyelamatkannya dari kesulitan. Dengan bantuan seorang gadis, Kara Ben Nemsi berhasil menghubungi Ruh 'i Kulyan yang ternyata tak lain dan tak bukan adalah Marah Durimeh sendiri. Terungkaplah riwayat Marah Durimeh yang ternyata dahulu merupakan seorang mantan ratu pemimpin kaum Kristen Nestorah. Roh ini meminta Kara Ben Nemsi untuk mengatur pertemuan antara dirinya dengan para pemimpin pihak-pihak yang bertikai. Setelah pertemuan para pemimpin dengan Ruh i' kulyan itu berlangung, Keajaiban pun terjadi. Pertikaian bisa diselesaikan dan berakhir dengan baik. Rombongan Kara Ben Nemsi pun kembali melanjutkan perjalanan.
+
Di tengah-tengah kekacauan, Kara Ben Nemsi beberapa kali mendengar nama Marah Durimeh disebut sebut. Kara Ben Nemsi pun teringat akan [[Ruh i' kulyan]] (Roh Gua), yang diberitahukan Marah Durimeh ketika Kara Ben Nemsi berhasil menyelamatkan cicitnya dari kematian. Menurut Marah Durimeh, roh ini bisa menyelamatkannya dari kesulitan. Dengan bantuan seorang gadis, Kara Ben Nemsi berhasil menghubungi Ruh i' Kulyan yang ternyata tak lain dan tak bukan adalah Marah Durimeh sendiri. Terungkaplah riwayat Marah Durimeh yang ternyata dahulu merupakan seorang mantan ratu pemimpin kaum Kristen Nestorah. Roh ini meminta Kara Ben Nemsi untuk mengatur pertemuan antara dirinya dengan para pemimpin pihak-pihak yang bertikai. Setelah pertemuan para pemimpin dengan Ruh i' kulyan itu berlangung, Keajaiban pun terjadi. Pertikaian bisa diselesaikan dan berakhir dengan baik. Rombongan Kara Ben Nemsi pun kembali melanjutkan perjalanan.
 
{{Akhir Isi Cerita}}
 
{{Akhir Isi Cerita}}
   
Baris 35: Baris 36:
 
#[[Mir Sheik Khan]]
 
#[[Mir Sheik Khan]]
 
#[[Marah Durimeh]]
 
#[[Marah Durimeh]]
#[[Ruh 'i kulyan]]
+
#[[Ruh i' kulyan]]
   
 
===Antagonis===
 
===Antagonis===
Baris 68: Baris 69:
   
 
==Sumber-Sumber==
 
==Sumber-Sumber==
*''[[Menjelajah Negeri Karl May]]'' karya [[Pandu Ganesa]], diterbitkan oleh [[Pustaka Primatama]], 2004.
+
*''[[Menjelajah Negeri Karl May]]'' karya Pandu Ganesa, diterbitkan oleh [[Pustaka Primatama]], 2004 (ISBN 979973763-X).
 
*''Durchs Wilde Kurdistan'' karya [[Karl May]], diterbitkan oleh [[VS Verlagshaus Stuttgart GmbH]], Stuttgart, Jerman, 1992.
 
*''Durchs Wilde Kurdistan'' karya [[Karl May]], diterbitkan oleh [[VS Verlagshaus Stuttgart GmbH]], Stuttgart, Jerman, 1992.
*''[[Kara Ben Nemsi II: Penyembah Setan]]'' karya [[Karl May]], diterbitkan oleh [[Pustaka Primatama]], 2005.
+
*''[[Kara Ben Nemsi II: Penyembah Setan]]'' karya [[Karl May]], diterbitkan oleh [[Pustaka Primatama]], 2005 (ISBN 979393000-4).
*''[[Kara Ben Nemsi III: Petualangan di Kurdistan]]'' karya [[Karl May]], diterbitkan oleh [[Pustaka Primatama]], 2005.
+
*''[[Kara Ben Nemsi III: Petualangan di Kurdistan]]'' karya [[Karl May]], diterbitkan oleh [[Pustaka Primatama]], 2005 (ISBN 979393001-2).</noinclude>

Revisi terkini sejak 22 Mei 2008 04.14

Bahasa: • IndonesiaEnglish

Serial: Orient Zyklus

OrientZyklus


  • Durch die Wüste (Menjelajah Gurun/Kara Ben Nemsi)
  • Durchs wilde Kurdistan (Menjelajah Kurdistan Liar/Di Kurdistan)
  • Von Bagdad nach Stambul (Dari Baghdad ke Stambul)
  • Im Schluchten des Balkan (Di Jurang-Jurang Balkan/Di Pelosok-Pelosok Balkan/Di Sudut-Sudut Balkan)
  • Durch das Land der Skipetaren (Menjelajah Negeri Skipetar/Menjelajah Negeri Skiptar)
  • Der Schut (Sang Shut/Kara Nirwan Khan di Albania)

Kisah ini merupakan bagian dari cerita bersambung Giölgeda Padischahnün (Di Bawah Bayang-Bayang Padishah) di majalah Deutcher Hausschatz pada 1881 hingga 1888. Diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Durchs Wilde Kurdistan (Menjelajah Kurdistan Liar/Di Kurdistan) pada 1892 sebagai bagian dari serial Orient Zyklus.

Alur Kisah

Peringatan isi: Seluruh atau sebagian isi cerita diungkapkan di sini.

Penyembah Setan

Kisah dimulai dari pertengahan kisah Penyembah Setan yaitu sebelum pasukan Mutessarif Mossul mulai menyerang kaum Jesidi (baca: bagian akhir artikel Durch die Wüste. Dengan akalnya yang cerdik, Kara Ben Nemsi berhasil menawan pasukan meriam sang Mutessarif dan pada akhirnya berhasil menguasai seluruh pasukan penyerang dan memaksakan perundingan atara sang Mutessarif dengan pemimpin kaum Jesidi.

Ada satu cerita menarik dalam kisah Penyembah Setan, yaitu ketika Pir Kamek, orang suci kaum Jesidi, berhadapan dengan orang yang telah membunuh anak istrinya, yaitu Miralai Omar Amed, pemimpin pasukan penyerang. Orang itu suci membawa musuhnya masuk ke dalam api dan terbakar bersama-sama.

Pembebasan Amad El Ghandur[]

Setelah berhasil mengatasi penyerbuan terhadap kaum Jesidi, Kara Ben Nemsi dan rombongannya pun berangkat ke Amadijah dan kisah pun berlanjut dengan cerita tentang pembebasan Amad El Ghandur, putra Sheik Mohammed Emin. Namun sebelum itu, ada kisah singkat di suatu desa yang bernama Spandareh. Karena suatu sebab, kepala desa Spandareh menghadiahkan seekor anjing yang bernama Dojan kepada Kara Ben Nemsi. Setelah itu mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Sang kepala desa menitipkan sesuatu kepada Kara Ben Nemsi untuk diberikan kepada Bey Gumri, menantunya, yang menjadi tokoh dalam bagian ketiga kisah ini.

Di Amadijah, pembebasan Amad El Ghandur menjadi rumit ketika diketahui bahwa letak penjaranya tepat di belakang rumah sang komandan pasukan merangkap kepala penjara yang bernama Selim Agha, ditambah lagi karena Sheik Mohammed Emin tak boleh dikenal, kedatangan Makrej yang sebelumnya menyertai penyerangan kaum jesidi, serta tingkah pengurus rumah Selim Agha yang bernama Mersinah.

Dengan mendekati sang Mutesselim Amadijah, Selim Agha, dan Mersinah, yang semuanya gemar meminta bakhsheesh atau uang sogokan, dan dengan mengeluarkan cukup banyak uang (Sir David Lindsay memaksa untuk membayarnya), serta dengan akal Kara Ben Nemsi yang cerdik, mereka akhirnya berhasil membebaskan Amad El Ghandur dari penjara tanpa diketahui siapa pelakunya.

Ada satu kisah sampingan dalam kisah ini, yaitu ketika Kara Ben Nemsi menyembuhkan seorang anak perempuan, cicit seorang nenek yang bernama Marah Dumireh, yang menjadi tokoh utama bagian ketiga kisah ini.

Ruh i' Kulyan[]

Bagian ketiga kisah ini berawal dari tertangkapnya rombongan Kara Ben Nemsi oleh sekelompok orang Kurdi dan akhirnya Kara Ben Nemsi terlibat dalam suatu dendam berdarah. Untunglah masalah ini bisa diselesaikan oleh Bey Gumri. Namun masalah lain menghadang, mereka terperangkap di tengah-tengah pertikaian antara kaum Kristen Nestorah dan orang-orang Kurdi Muslim.

Di tengah-tengah kekacauan, Kara Ben Nemsi beberapa kali mendengar nama Marah Durimeh disebut sebut. Kara Ben Nemsi pun teringat akan Ruh i' kulyan (Roh Gua), yang diberitahukan Marah Durimeh ketika Kara Ben Nemsi berhasil menyelamatkan cicitnya dari kematian. Menurut Marah Durimeh, roh ini bisa menyelamatkannya dari kesulitan. Dengan bantuan seorang gadis, Kara Ben Nemsi berhasil menghubungi Ruh i' Kulyan yang ternyata tak lain dan tak bukan adalah Marah Durimeh sendiri. Terungkaplah riwayat Marah Durimeh yang ternyata dahulu merupakan seorang mantan ratu pemimpin kaum Kristen Nestorah. Roh ini meminta Kara Ben Nemsi untuk mengatur pertemuan antara dirinya dengan para pemimpin pihak-pihak yang bertikai. Setelah pertemuan para pemimpin dengan Ruh i' kulyan itu berlangung, Keajaiban pun terjadi. Pertikaian bisa diselesaikan dan berakhir dengan baik. Rombongan Kara Ben Nemsi pun kembali melanjutkan perjalanan.

Pengungkapan isi cerita berakhir di sini.


Tokoh-Tokoh Utama[]

Protagonis[]

  1. Kara Ben Nemsi
  2. Hajji Halef Omar Ben Hajji Abul Abbas Ibn Hajji Dawud Al Gossarah
  3. Sir David Lindsay
  4. Sheik Mohammed Emin
  5. Amad El Ghandur
  6. Ali Bei
  7. Pir Kamek
  8. Mir Sheik Khan
  9. Marah Durimeh
  10. Ruh i' kulyan

Antagonis[]

  1. Mutessarif Mossul
  2. Miralai Omar Amed
  3. Makrej
  4. Mutesselim Amadijah

Tokoh-Tokoh yang Bertikai dalam Pertempuran antara Kaum Kristen Nestorah dan Kaum Muslim[]

  1. Bey Gumri
  2. Melek Lizan
  3. Nejir Bey
  4. Raïs Delasha

Tokoh-Tokoh Pendukung[]

  1. Ifra si Buluk Emini
  2. Ingja
  3. Madana
  4. Mersinah
  5. Nasir Agassi
  6. Selim Agha

Lain-Lainnya[]

  1. Rih
  2. Dojan

Lihat Juga[]

Sumber-Sumber[]