Karl May Wiki
Mendaftar
k (←Suntingan 118.136.18.138 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 202.93.239.50)
Baris 7: Baris 7:
 
==Kontroversi==
 
==Kontroversi==
 
Hingga kini, penyakit kepribadian ganda masih menjadi kontroversi dalam bidang ilmu psikologi karena kasus-kasus yang tercatat begitu sedikit. Sebagian ahli juga memperdebatkan kesahihan diagnosis akan penyakit ini karena dianggap sangat subjektif. Mereka juga memperdebatkan apakah penyakit ini bisa digolongkan sebagai diagnosis klinis, gejala-gejala akan suatu penyakit lainnya, kesalahan subjektif dalam penggambaran akan penyakit ini, atau hanya suatu kasus kolusi antara pasien dan pemeriksa yang terjadi tanpa disadari.
 
Hingga kini, penyakit kepribadian ganda masih menjadi kontroversi dalam bidang ilmu psikologi karena kasus-kasus yang tercatat begitu sedikit. Sebagian ahli juga memperdebatkan kesahihan diagnosis akan penyakit ini karena dianggap sangat subjektif. Mereka juga memperdebatkan apakah penyakit ini bisa digolongkan sebagai diagnosis klinis, gejala-gejala akan suatu penyakit lainnya, kesalahan subjektif dalam penggambaran akan penyakit ini, atau hanya suatu kasus kolusi antara pasien dan pemeriksa yang terjadi tanpa disadari.
Lala
 
   
 
==Sumber-Sumber==
 
==Sumber-Sumber==

Revisi per 4 Februari 2013 16.29

Click here to read English Language version


All English articles use English title or with additional (en) sign. Otherwise, they are untranslated articles.

Penyakit Dissociative Identity Disorder adalah penyakit kejiwaan yang membuat penderitanya memiliki kepribadian ganda dan selalu ingin menjadi orang lain.

Karena depresi akibat dipenjara dan menganggur, Karl May menderita penyakit ini hingga ia sering menyamar menjadi orang lain, seperti dokter mata, guru seminari, polisi, agen rahasia, dan karyawan kantor pengacara, sebelum akhirnya disembuhkan oleh seorang pastor Katolik bernama Johannes Kochta yang bertugas di penjara Waldheim.

Kontroversi

Hingga kini, penyakit kepribadian ganda masih menjadi kontroversi dalam bidang ilmu psikologi karena kasus-kasus yang tercatat begitu sedikit. Sebagian ahli juga memperdebatkan kesahihan diagnosis akan penyakit ini karena dianggap sangat subjektif. Mereka juga memperdebatkan apakah penyakit ini bisa digolongkan sebagai diagnosis klinis, gejala-gejala akan suatu penyakit lainnya, kesalahan subjektif dalam penggambaran akan penyakit ini, atau hanya suatu kasus kolusi antara pasien dan pemeriksa yang terjadi tanpa disadari.

Sumber-Sumber